Kamis, 02 Juli 2009

PRINSIP DON JUAN DALAM MENAKLUKKAN HATI WANITA


“Don Juan, avatar Sang Penakhluk Wanita”


Don Juan dan pedangnya dalam Don Giovanni karya Mozart,

dilukis oleh Max Slevogt



Don Juan, adalah tokoh fiksi yang terkenal sebagai sebutan laki-laki penggoda. Ia mempunyai hobi berganti-ganti pacar. Saat ini sebutan Don Juan biasanya diberikan kepada pria atau laki-laki yang suka menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.


Sebuah contoh negativ memang... namun suatu saat kita akan tahu betapa ampuh prinsip Don Juan jika diterapkan untuk meluluhkan hati setiap wanita.


Baik Mozart dalam karyanya “Don Giovani” maupun Max Slevogt dalam lukisan yang ditampilkan di atas, menggambarkan Don Juan sebagai seorang pria yang berkarakter, angkuh, tidak punya perasaan, namun sangat mempesona bagi setiap wanita yang memandangnya. Maka tak salah jika saya menjuluki Don Juan sebagai “Sang Empu Penakluk Wanita”


And.... the Finaly... saya akan paparkan dua prinsip Don Juan, untuk menghindarkan anda dari kesalahan umum yang dilakukan seorang pria pada saat berupaya menaklukkan hati wanita. NOW, LET’S START YOUR HUNT...


Jangan pernah mencintai Perempuan


Eit...... jangan salah sangka dulu! Saya bukan seorang Homosexual!!! Ok, akan saya jelaskan rasionalisasi pernyataan yang saya sebutkan di atas.


Pada saat perburuan dimulai, seorang pria tidak boleh mencintai wanita yang menjadi target perburuannya. Karena pada dasarnya, setiap kali seorang pria jatuh cinta maka semua tindakan yang diperlihatkannya seringkali berlebihan. Tindakan yang demikian bukannya memberikan daya tarik terhadap perempuan, namun justru menimbulkan perasaan tidak nyaman pada diri seorang wanita.


Saya mempunyai seorang teman yang terlalu mencintai seseorang perempuan. Saya tidak menyalahkannya dalam hal ini. Karena saya juga sangat mencintai orang yang telah mencintai saya. Namun kesalahan terbesarnya dimulai ketika dia mencintai perempuan pada saat perburuan sedang dimulainya. Walhasil, ia tampak kaku, kikuk, dan bertindak diluar kewajaran. Jadi, jangan pernah mencintai perempuan.


Tentu saja prinsip ini tidak kaku, anda harus menahan diri untuk tidak jatuh cinta, setidaknya sampai anda telah menyelesaikan perburuan anda dan menakhlukkan wanita yang menjadi target buruan anda.

Mencintai dan dicintai adalah hak asasi setiap manusia. Cinta akan tumbuh seiring waktu yang telah dijalani antara anda dan wanita yang saat ini mungkin menjadi target perburuan anda.


Perlakukan wanita sebagai “objek” – bukan “subjek”


O.... O....


SAYA TEGASKAN SEKALI LAGI, prinsip ini tidak kaku, anda hanya harus menahan diri untuk tidak jatuh cinta, setidaknya sampai anda telah menyelesaikan perburuan anda dan menakhlukkan wanita yang menjadi target buruan anda.


Pada kesempatan ini saya juga mohon maaf kepada para perempuan yang membaca blog ini karena menempatkan mereka sebagai objek dalam setiap posting yang saya publikasikan.

Ok, back again.....


Perlakukan wanita sebagai objek, ini adalah tips yang saya berikan ketika anda mengalami kesulitan dalam menerapkan prinsip yang pertama. Sekaligus sebagai langkah kedua untuk memulai perburuan.


!@#$%??????


Masih bingung dengan pernyataan yang saya paparkan....

Sama.... saya juga masih bingun menyusun kalimat yang mampu menjelaskan pernyataan saya secara menyeluruh.


(Setelah 15 menit berfikir)


!@#$%^&*!!!!!!!!!!


OK..... SIMPELNYA


Jadilah seorang pria yang angkuh (bukan dalam artian yang sesungguhnya) dan berkarakter, bertingkah seolah tidak berharap pada target buruan anda, selalu ramah dan bertingkah sewajarnya di depan wanita yang menjadi target buruan anda.


Saran saya, Bila anda baru saja gagal dalam perburu terakhir anda. Tetap semangat dan mulai perburuan baru anda......


Saya akan terus mendukung perburuan anda melalui posting-posting yang akan memotivasi anda dalam mendapatkan cinta anda.


SEMANGAT



Kumbang Ali – Ali ( Arjuna )

“Inspirasi Sosok Pria Sejati Yang Digandrungi Setiap Perempuan Di Muka Bumi”

Menurut cerita pewayangan, Kumbang Ali – Ali (Arjuna) merupakan putra ketiga Prabu Pandhudéwanata (raja Astina) dengan Dèwi Kunthi. Di sisi lain menurut Mahabharata diceritakan bahwa Pandhudéwanata tidak bisa melanjutkan keturunan karena dikutuk oleh seorang resi. Dèwi Kunthi menerima anugerah dari Resi Durwasa agar mampu memanggil Dewa-Dewa sesuai dengan keinginannya, dan juga dapat memperoleh anak dari Dewa tersebut. Dan Kumbang Ali – Ali (Arjuna) merupakan keturunan dari Dewi Kunthi dengan Dewa Indra (Pemimpin Para Dewa)

Sifat dan Kepribadian

Tidak hanya tampan, Kumbang Ali – Ali (Arjuna) juga memiliki karakter yang mulia, berjiwa kesatria, imannya kuat, tahan terhadap godaan duniawi, gagah berani, dan selalu berhasil merebut kejayaan. Tidak hanya itu di antara para Pandawa, Arjuna merupakan kesatria pertapa yang paling teguh. Pertapaannya sangat kusuk. Ketika ia mengheningkan cipta, menyatukan dan memusatkan pikirannya kepada Tuhan, segala gangguan dan godaan duniawi tak akan bisa menggoyahkan hati dan pikirannya.

Lelanang ing Jagad

Kumbang Ali – Ali (Arjuna) memiliki banyak sekali istri, dan semuanya merupakan wanita yang berparas cantik. Ia menikahi wanita dari berbagai kalangan, mulai dari anak raja, anak pendeta, anak dewa, anak ular dan lain sebagainya.

Sebenarnya banyaknya jumlah wanita yang dipersunting Kumbang Ali – Ali (Arjuna) menunjukkan bahwa ia merupakan seorang pria sejati yang berperilaku baik. Sehingga karma yang diperolehnya senantiasa baik. (hal ini ditunjukkan dengan anaknya yang banyak dan ganteng-ganteng / cantik-cantik).

Menggali inspirasi

Blog ini saya dedikasikan untuk menggali makna filosofis dari berbagai tokoh terkemuka di dunia. Tidak hanya tokoh – tokoh nyata yang pernah penulis temui, tokoh-tokoh paling berpengaruh di dunia yang telah penulis baca karya – karya besarnya. Namun juga tokoh – tokoh fiksi yang pasti sudah tidak asing lagi. Agar kita bias menjadi Sang Kumbang Ali – Ali “Sosok Pria Sejati Yang Digandrungi Setiap Perempuan Di Muka Bumi”